TEKNIK DIGITAL

DIGITAL adalah semua yang berhubungan dengan angka-angka untuk sistem perhitungan atau penomoran. Teknik Digital adalah hasil teknologi yang mengubah sinyal menjadi kombinasi urutan bilangan yang mempunyai harga 0 dan 1 (bilangan biner) yang terdapat dalam sebuah sistem elektronik tertentu untuk proses informasi yang mudah, cepat dan akurat. Sinyal tersebut disebut sebuah bit.

Konsep digital ini ternyata juga menjadi gambaran pemahaman suatu keadaan yang saling berlawanan. Pada gambaran saklar lampu yang ditekan pada tombol on, maka ruangan akan tampak terang. Namun apabila saklar lampu yang ditekan pada tombol off, maka ruangan menjadi gelap. Kondisi alam semesta secara keseluruhan menganut sistem digital ini. Pada belahan bumi katulistiwa, munculnya siang dan malam adalah suatu fenomena yang tidak terbantahkan. Secara psikologis, manusia terbentuk dengan dua sifatnya, yaitu baik dan buruk. Konsep Yin dan Yang ternyata juga bersentuhan dengan konsep digital ini.

Digital berasal dari kata Digitus, dalam bahasa Yunani berarti jari jemari. Apabila kita hitung jari jemari orang dewasa, maka berjumlah sepuluh (10). Nilai sepuluh tersebut terdiri dari 2 radix, yaitu 1 dan 0, oleh karena itu Digital merupakan penggambaran dari suatu keadaan bilangan yang terdiri dari angka 0 dan 1 atau off dan on (bilangan biner). Semua sistem komputer menggunakan sistem digital sebagai basis datanya. Dapat disebut juga dengan istilah Bit (Binary Digit).

Peralatan canggih, seperti komputer, pada prosesornya memiliki serangkaian perhitungan biner yang rumit. Dalam gambaran yang mudah-mudah saja, proses biner seperti saklar lampu, yang memiliki 2 keadaan, yaitu Off (0) dan On (1). Misalnya ada 20 lampu dan saklar, jika saklar itu dinyalakan dalam posisi A, misalnya, maka ia akan membentuk gambar bunga, dan jika dinyalakan dalam posisi B, ia akan membentuk gambar hati. Begitulah kira-kira biner digital tersebut.

Digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.
Teknologi digital memiliki beberapa keistimewaan unik yaitu:
1.      Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang mengakibatkan informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
2.      Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri.
3.      Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
4.      Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimkannya secara interaktif.
Pada saat ini semakin banyak penggunaan teknik analog dan digital dalam suatu system untuk memanfaatkan keunggulan masing- masing. Tahapan terpenting adalah menentukan bagian mana yang menggunakan teknik analog dan bagian mana yang menggunakan teknik digital. Dan dapat diramalkan di masa depan bahwa teknik digital akan menjadi lebih murah dan berkualitas.
Contoh Sistem Digital:
1. Computer
2. Kamera Digital
3. Penunjuk Suhu Digital
4. Kalkulator Digital
5. Jam Digital
6. HP


STUDI KASUS: ANALISIS DIGITAL FORENSIK PADA FILE STEGANOGRAPHY


Steganografi sebagai sistem dari teknologi informasi bisa dimanfaatkan untuk tujuan kejahatan sekaligus membongkar kejahatan. Steganografi merupakan metode untuk menyembunyikan suatu pesan didalam pesan yang lain dalam bentuk media digital. Kejahatan berbasis teknologi mengalami peningkatan dalam berbagai modus, oleh karena itu diperlukan suatu mekanisme ilmiah untuk menganalisis dan menelusuri bukti –bukti digital yang ada, baik yang disimpan maupun ditranmisikan melalui komputer atau perangkat digital lainya. Kejahatan steganografi pernah terjadi pada kasus terorisme yang dilakukan oleh kelompok radikal al-qaeda yaitu ditemukannya ratusan dokumen yang disembunyikan pada file video, diantaranya dokumen yang berisi gagasan perebutan kapal pesiar dan rencara penyerangan di eropa.[1] Merujuk pada data diatas maka pemerintah indonesia mengeluarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik dan/atau hasil cetakannya merupakan bukti yang sah, maka peran digital forensik sebagai metode pembuktian suatu kasus kejahatan secara digital menjadi sangat penting. Bukti digital yang ditemukan dalam kasus sebagian besar dapat langsung dibaca dan dianalisis oleh analis forensik dan investigator sesuai dengan tahapan forensik. Analis forensik adalah tim yang bertugas mengumpulkan barang bukti digital dan melakukan analisa terhadap barang bukti digital yang ditemukan, sedangkan investigator adalah tim yang melakukan penyelidikan hingga penyidikan pada kasus yang sedang ditangani. Namun tidak sedikit juga barang bukti digital yang dienkripsi, disembunyikan ataupun disamarkan oleh pelaku kejahatan digital seperti pada kejahatan narkoba dengan tujuan agar bukti tersebut tidak dapat dibaca dan dianalisis oleh analis forensik maupun inestigator sehingga tidak dapat dipreesentasikan dalam persidangan.  

A. Pengertian steganografi 

 Steganografi merupakan seni dan ilmu menulis atau menyembunyikan pesan tersembunyi dengan cara tertentu sehingga selain si pengirim dan si penerima, tidak ada seorang pun yang mengetahui atau menyadari bahwa ada suatu pesan rahasia. Istilah steganografi (steganography) berasal dari bahasa Yunani, yaitu steganos yang berarti penyamaran atau penyembunyian dan graphein yang berarti tulisan. Jadi steganografi (steganography) bisa diartikan sebagai seni menyamarkan/menyembunyikan pesan tertulis ke dalam pesan lainnya. 

 B. Tujuan Steganografi 

 Teknik steganografi banyak digunakan untuk menyembunyikan informasi rahasia dengan berbagai maksud. Salah satu tujuan dari steganografi adalah mengirimkan informasi rahasia melalui jaringan tanpa menimbulkan kecurigaan. Disamping itu steganografi juga dapat digunakan untuk melakukan autentikasi terhadap suatu hasil karya sebagaimana pemanfaatan watermarking. Namun steganografi juga bisa digunakan sebagai sarana kejahatan yang dapat digunakan oleh para teroris dan sindikat narkoba untuk saling berkomunikasi satu dengan lainnya. 

 C. Cara Kerja Steganografi 

 Steganografi memerlukan setidaknya dua properti. Properti pertama adalah wadah penampung (cover) dan yang kedua adalah data atau pesan yang disembunyikan. Untuk meningkatkan tingkat keamanan data yang disimpan, dapat dilakukan dengan menambahkan properti kunci (key) rahasia. Properti kunci ini dapat berupa kunci simetris maupun kunci public atau privat. Berkas hasil dari proses steganografi sering disebut sebagai berkas stego (stego file) atau stego objek.

D. Pengertian digital forensik 

 Ada beberapa definisi yang bisa dijadikan acuan tentang apa sebenarnya Digital Forensik. Menurut Marcella [4] digital forensik adalah aktivitas yang berhubungan dengan pemeliharaan, identifikasi, pengambilan/penyaringan, dan dokumentasi barang bukti digital dalam kejahatan komputer. Istilah ini relatif baru dalam bidang komputer dan teknologi, tetapi telah muncul diluar term teknologi (berhubungan dengan investigasi). Menurut Budhisantoso[5], digital forensik adalah kombinasi disiplin ilmu hukum dan pengetahuan komputer dalam mengumpulkan dan menganalisa data dari sistem komputer, jaringan, komunikasi nirkabel, dan perangkat penyimpanan sehingga dapat dibawa sebagai barang bukti di dalam penegakan hukum. Dapat disimpulkan bahwa digital forensik adalah penggunaan teknik analisis dan investigasi untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, memeriksa dan menyimpan bukti/informasi yang secara magnetis tersimpan/disandikan pada komputer atau media penyimpanan digital sebagai alat bukti dalam mengungkap kasus kejahatan yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. 

 E. Barang bukti digital 

 Menurut buku Digital Evidence and Computer Crime Third Edition (2011)[6], pengertian barang bukti digital/digital evidence adalah semua jenis tipe data yang disimpan dan atau dikirimkan menggunakan komputer dimana suatu pelanggaran terjadi. Pelanggaran bisa diartikan sebagai “maksud” atau “alibi”. (diadapsi dari Chisum, 1999). Pengertian data berdasarkan konteks ini, berupa kombinasi angka (binary) yang mewakili informasi dari berbagai teks, gambar, audio atau video. Dengan mempertimbangkan jenis data digital yang ada dan bagaimana kemungkinan manfaat yang diberikan dalam suatu penyelidikan. Definisi bukti digital yang diberikan kelompok kerja bersama “The Scientific Working Group on Digital Evidence” (SWGDE) adalah “Information of probative value stored or transmitted in digital form”. Definisi tersebut bila diterjemahkan secara bebas sebagai berikut, bukti digital adalah segala informasi yang bersifat membuktikan terhadap nilai yang tersimpan atau ditransmisikan dalam bentuk digital. Berdasarkan definisi tesebut, bukti digital tidak hanya meliputi bukti yang dihasilkan atau ditransmisikan melalui jaringan komputer saja, akan tetapi juga termasuk perangkat audio, video bahkan telpon selular.

F. WinHex 

 WinHex adalah editor hexadecimal universal, yang paling utama adalah sangat membantu dalam bidang computer forensics, data recovery, proses data dalam tingkat yang rendah dan keamanan IT. Sebuah peralatan yang semakin maju setiap harinya dan penggunaan dalam keadaan darurat : memeriksa dan mengedit semua jenis file, mengembalikan data yang telah terhapus atau data yang hilang dari hard drives system file yang corrupt, atau dari kartu memory digital kamera.[8]


DAFTAR PUSTAKA

Pengertian Teknik Digital:
http://malang-mechatronics.blogspot.com/2015/12/teknik-digital-pengertian-digital.html

Studi Kasus Analisis Digital Forensik:
Analisis Digital Forensik Pada File Steganography (Studi Kasus : Peredaran Narkoba) - Neliti

Comments

Popular posts from this blog

Daya Pada Rangkaian AC

Metode Analisis Rangkaian by M ST Ramdhani

Peta Karnaugh dan Maxterm&Minterm